Dua operator mobile, Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia atau Tri Indosat resmi merger, sesudah induk ke-2 perusahaan, yaitu Ooredoo Q.P.S.C dan CK Hutchison Holdings Limited, capai persetujuan usaha.
Nilai transaksi bisnis merger Indosat-Tri dipublikasikan mencapai 6 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 85,5 triliun (kurs Rp 14.200).
Merger itu melahirkan substansi usaha baru namanya Indosat Ooredoo Hutchison, yang digadang-gadang jadi perusahaan telekomunikasi paling besar kedua di Indonesia sesudah Telkomsel.
Substansi baru itu diprediksi akan mengantongi penghasilan tahunan (revenue) sampai 3 miliar dollar AS (sekitaran Rp 42,7 triliun). Dengan prediksi penghasilan sebesar itu, apa efeknya untuk pengguna?
Pelanggan Indosat
Untuk pemakai Indosat Ooredoo, Director dan COO Indosat Ooredoo, Vikram Sinha yang dinominasikan sebagai CEO Indosat Ooredoo Hutchison menjelaskan sepanjang proses integratif, pelanggan Indosat Ooredoo tidak terimbas apa pun.
Service yang ada sekarang ini akan ada seperti umumnya, termasuk opsi paket Indosat Ooredoo.
“Berkaitan proses migrasi, pihak jasa telekomunikasi sudah meningkatkan gagasan integratif terinci dan tentu saja kami akan memberinya info selanjutnya sesudah gagasan ini sudah dituntaskan
Walau sekarang ini tidak ada gagasan untuk mengganti service dan produk, yang akan datang Indosat Ooredoo akan meningkatkan gagasan produk periode panjang, dan akan umumkan produk baru dengan bertahap.
Pelanggan Tri
Setali tiga uang dengan Indosat Ooredoo, Tri Indonesia menjelaskan jika tindakan korporasi ini belum mengganti produk dan service yang ada sekarang ini.
“(Paket dan service) tidak ada yang berbeda sama sekalipun. Semuanya sama seperti sekarang ini,” kata Danny Buldansyah, Deputy Presiden Direktur Tri Indonesia.
Danny menambah, sesudah merger sah, yaitu saat kesepakatan dicapai termasuk dari regulator, Tri Indonesia akan lakukan assessment secara detail.
“Yang jelas semua produk dan servis (service) yang ada tetap berlaku,” tambah Danny.
Proses merger Tri dan Indosat diprediksi akan usai pada tahun akhir 2021. Penuntasan transaksi bisnis akan tergantung pada kesepakatan pemegang saham Ooredoo Grup, CK Hutchison, dan Indosat Ooredoo, kesepakatan regulator, dan beragam persyaratan dan ketetapan.
Dipandang memberikan keuntungan pelanggan Tri
Bicara masalah pelanggan, menurut pemerhati telekomunikasi, Moch S. Hendrowijono, merger Indosat Ooredo dan Tri Indonesia akan memberikan keuntungan dari segi keterjangkauan, khususnya untuk pelanggan Tri.
Maknanya, daerah yang sejauh ini belum dapat dijangkau oleh Tri, bisa tercakup oleh Indosat Ooredoo.
“Di mana terdapat Tri tentu sudah ada Indosat, di mana terdapat Indosat belum pasti ada Tri atau Smartfren ada,” kata Hendro.
Namun, penyusutan pelanggan berkesempatan terjadi pasca-merger. Karena, pelanggan dapat tidak rasakan hal sama saat memakai service atau produk operator mobile, sebelum dan setelah merger.
“Rutinitas-kebiasaan yang telah mereka kerjakan tidak sama dengan saat masuk ke operator baru,” terang Hendro.