Mengenali Serta Memahami Ciri-Ciri Bisnis Syariah

Azza Azzahra

ciri bisnis syariah

Bisnis Syariah bukan ide baru di dunia bisnis. Ada beberapa aktor bisnis yang sekarang ini berusaha mengaplikasikan aktivitas jual-beli yang sesuai hukum-hukum syariah.

Maksudnya tidak lain supaya keuntungan yang didapat dapat memperoleh keberkahan dunia dan akhirat.

Saat sebelum ketahui apa contoh bisnis syariah yang dapat Anda kerjakan, Anda perlu ketahui dahulu apa beberapa ciri yang jadikan satu bisnis bisa disebutkan sebagai bisnis syariah.

Secara Umum, ada Empat hal sebagai ciri-ciri dari Bisnis Syariah

Yakni:

Bertumpu pada Nilai-Nilai Ruhiyah

Ruhiyah merupakan keadaan yang mendeskripsikan tingkat hubungan umat Muslim terhadap Allah SWT.

Dalam bisnis syariah, beberapa aktor bisnis selalu memprioritaskan ketaatan pada Allah SWT dalam jalankan aktivitas bisnis yang dia kerjakan.

Mempunyai Pengetahuan Berkenaan yang Halal dan Haram

Untuk dapat jalankan bisnis sama sesuai syariah, Anda perlu pahami apa yang mengakibatkan satu bisnis jadi halal atau haram. Hingga Anda dapat terbebas dari praktek bisnis yang haram dan tidak sesuai dengan syariat.

Mengimplementasi Ketentuan Secara Syar’i

Dalam bisnis ini, di antara teori dan praktek harus sesuai dan searah. Hingga dalam aplikasinya, bisnis bukan sekedar menyaksikan ke untung dan rugi saja.

Fokus pada Akhirat

Saat jalankan bisnis syariah, tujuan intinya ialah akhirat. Anda bisa saja ambil keuntungan sebesarnya, tetapi yang khusus ialah bagaimana bisnis jadi fasilitas Anda dalam melaksanakan ibadah.

Norma Bisnis Syariah

Selain contoh tersebut, ada banyak contoh bisnis syar’iah yang dapat Anda tentukan.

Tetapi, apa saja opsi wujud bisnis yang Anda tentukan, yang paling penting ialah Anda selalu harus memerhatikan norma bisnis syariah yang sesuai nilai-nilai islami.

Ada empat norma bisnis syariah yang perlu selalu Anda pegang,

Yakni :

  • Unity atau kesatuan yang memadankan di antara ide tauhid dengan keseluruhnya faktor kehidupan muslim dalam beragam sektor.
  • Equilibrium atau kesetimbangan. Dalam bisnis ini, norma kesetimbangan ini terkait kuat dengan kekuatan berlaku adil.
  • Bebas meningkatkan kekuatan dan kreasi tanpa bikin rugi faksi yang lain.
  • Kebenaran, kebaikan, dan kejujuran hingga terbebas kemungkinan dari bikin rugi salah satunya faksi yang turut serta dalam transaksi bisnis bisnis.

Also Read

Ads - Before Footer