Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menarget pendistribusian Subsidi gaji karyawan 2021 atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2021 usai keseluruhannya pada Oktober 2021.
“Pada tahapan III, IV, dan V ini semoga lancar dan selesai paling cepat September, paling lama Oktober 2021.”
Dia menerangkan jika dasar pendistribusian BSU ialah Ketentuan Menaker Nomor 16 Tahun 2021 mengenai Peralihan Atas Permenaker Nomor 14 Tahun 2020 mengenai Dasar Pemberian Kontribusi Pemerintahan Berbentuk Bantuan Gaji/Gaji untuk Karyawan/Pekerja Dalam Pengatasan pandemi.
Persyaratan yang menerima BSU 2021 sendiri ialah WNI yang ditunjukkan dengan NIK, tercatat sebagai peserta yang aktif di BPJS Ketenagakerjaan sampai Juni 2021 dan mempunyai gaji terbesar Rp3,5 juta.
“BSU diserahkan kepada karyawan yang mempunyai rekening di beberapa bank Himbara,” tutur dia.
Awalnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai salau satu bank partner pemerintahan sudah salurkan BLT bantuan gaji sejumlah Rp 800 miliar.
Kontribusi itu diteruskan ke 800.000 karyawan atau pekerja dalam dua batch pendistribusian, yaitu pada 11 Agustus 2021 dan 21 Agustus 2021
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, sekarang ini pihaknya sedang mengolah pendistribusian BSU batch 3, untuk penerima yang sudah dilakukan pembukaan rekening baru sekitar 324.545.
“Atas rekening tabungan baru yang sudah tercipta, seterusnya oleh Kemenaker akan diverifikasi. Kemudian Bank Mandiri akan salurkan dana BSU kepada yang menerima subsidi gaji karyawan 2021 yang bisa lolos klarifikasi Kemenaker,” katanya dalam info tertulis.
Selanjutnya Rohan mengatakan, di tahun ini 4 bank BUMN berpartispasi dalam pendistribusian BSU yang direncanakan akan diteruskan ke 8,7 juta karyawan atau pekerja di seluruh Indonesia, dengan total nilai pendistribusian bantuan mencapai sejumlah Rp 8,7 triliun.
“Semenjak awal, Bank Mandiri sudah menjalankan peranan sebagai Agent of Development dan kami sudah siap untuk selalu menggerakkan pendistribusian program dana untuk warga, terhitung pada periode seperti sekarang ini,” katanya.
Saat itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Anwar Sanusi menjelaskan, ada 120.000 calon penerima kontribusi bantuan gaji yang nyatanya adalah penerima bansos pemerintahan yang lain.
Hal tersebut mengakibatkan calon yang menerima bantuan subsidi gaji karyawan 2021 tidak berhasil mendapat bantuan itu. Adapun bansos yang diartikan mencakup Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Prakerja, dan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM).
“Kita telah menuntaskan pemadanan dan pengecekkan kelengkapan data dan kita dapatkan 120.000-an data yang serupa (dengan yang menerima bantuan sosial pemerintah lainnya),”
Selanjutnya kata Anwar, saat sebelum dilaksanakan pendistribusian kontribusi bantuan gaji ke rekening karyawan lewat bank anggota himbara, data yang dihimpun oleh BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) itu akan dilaksanakan pemadanan lebih dulu.
Kemudian, baru diberikan ke Kantor Penyelenggaraan Koleksi Negara (KPPN). pendistribusian bantuan gaji pegawai terbagi menjadi beberapa tahapan untuk meminimalkan data double. supaya pendistribusian lebih tepat sasaran dan tidak menerima bantuan dobel.
Tahun ini, penerima subsidi gaji karyawan 2021 atau BSU harus mempunyai rekening bank yang bergabung dalam Himbara. Berlainan dari tahun sebelumnya, pada 2020 lalu pendistribusian dana untuk beberapa karyawan ini tanpa bersyarat bank Himbara.