Ironi Peraih Emas PON Papua, Pulang Dijemput Mobil Pick Up Terbuka

Azza Azzahra

Miris, Atlet Peraih Emas PON Papua, Pulang Dijemput Mobil Pick Up Terbuka

Atlet peraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua pulang dengan dijemput mobil pick up. Ia adalah peraih cabang olahraga Muaythay kelas 60 Kilogram Putri PON XX Papua 2021.

Atlet asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Susanti Ndapathaka yang sukses raih medali emas pertama untuk NTT jadi trending dan jadi perbincangan di dunia maya. pasalnya Atlet yang bawa harum nama wilayahnya itu disebutkan tidak memperoleh perhatian yang layak dari Pemerintah Wilayah NTT.

Susanti Ndapathaka paska memperoleh medali emas dari cabang olahraga muaythai dijumpai setelah tiba di Lapangan terbang El Tari Kupang, setelah itu pulang memakai mobil pick up yang disiapkan secara swadaya.

Pulang Dijemput Mobil Pick Up Terbuka

Hal itu juga membuat anggota DPRD NTT, Yohanes Rumat turut memberi komentar prihatin terkait permasalahan minimnya perhatian Pemda NTT pada kesejahteraan atletnya.

Rumat menyesalkan kejadian penjemputan atlet yang sudah meraih medali emas itu dengan kondisi yang kurang layak. Rumat memandang kejadian itu membuat berita yang kurang menyenangkan, karena prestasi anak NTT tidak jadi perhatian oleh pemprov.

Walau sebenarnya, kata Rumat, NTT sudah mempunyai peruntukan dana sejumlah Rp20 miliar yang ditujukan untuk keperluan tim di PON Papua.

“Pantas ditanyakan dan pantas diperhitungkan bujet yang sudah disetujui itu berada di mana dan dipakai buat apa,” papar Rumat.

Dalam pada itu Ketua Umum KONI NTT Andre Koreh mengatakan Susanti Ndapataka dan sang pelatih pulang tanpa koordinir dengan Dinas Pengajaran dan Olahraga Propinsi NTT. Mereka pulang secara swadaya dengan memakai mobil bak terbuka.

“Semestinya kepulangan dari atlet diketahui oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Propinsi NTT, karena mereka yang mengurus dana hibah PON.”

Andre menjelaskan pengelolaan bujet PON yang seharusnya diatur KONI sudah diambil alih sesuai peraturan Pemda. Karena sejauh ini kurang tepat diatur KONI.

Andre mengutamakan jika sepanjang PON XX Papua begulir, Pemda tidak pernah bekerjasama dengan KONI mengenai penjemputan atlet. Beberapa pengurus KONI NTT yang datang saat penjemputan atlet muaythai NTT hanya atas ide pribadi.

“Bagaimana ingin koordinasi, nama saya saja tidak terdaftar dalam perincian tim PON NTT, walau sebenarnya saya Ketua Umum KONI NTT,” papar Andre.

Also Read

Ads - Before Footer