Fitur Baru Telegram Chat, Sekarang Hadir dengan Opsi Kustomisasi

Azza Azzahra

fitur baru telegram chat

Telegram baru-baru ini gulirkan beberapa fitur baru untuk aplikasinya, yaitu fitur baru untuk topik Telegram chat.  Jejeran fitur baru ini datang bersama dengan Telegram versi 8.0.1.

salah satu penyempurnaan besar yang datang di Telegram ini ialah datangnya pilihan kustomisasi topik pembicaraan. Dengan fitur ini, pemakai bisa lakukan penyesuaian topik pembicaraan secara individu.

Maka pengguna bisa memilih delapan opsi topik yang ada untuk memakainya di setiap kolom pembicaraan. Walau simpel, fitur ini memungkinkan pemakai mengendalikan topik pembicaraan di program chatting ini untuk masing-masing orang yang berlainan.

Disamping itu, Telegram dalam pengembangan ini mendatangkan penampilan emoji berbentuk animasi yang lebih interaktif. Tidak itu saja, emoji itu bisa ada dalam penampilan full-screen.

Sementara dalam grup chat, Telegram mengenalkan peralihan besar pada fitur tanda terima. Lewat penyempurnaan ini, pemakai yang menyampaikan pesan ke grup chat akan ditandai telah bisa dibaca, jika minimal satu anggota dalam group itu sudah membaca.

Lalu jika pemakai tekan lama pesan yang dikirimkankanya dalam grup chat, mereka bisa melihat anggota group yang lain telah membacanya. Penyempurnaan ini memungkinkan admin dalam grup chat merekam tayangan live atau video chat.

Nanti, admin dalam grup akan merekamnya berbentuk video atau audio, atau hanya audio saja. Penyempurnaan ini ada untuk pengguna di penjuru dunia, dan sudah dapat didownload di Google PlayStore atau App Store.

Telegram jadi viral topic Twitter. Program pesan instant ini dilirik pemakai internet sesudah Whatsapp berlakukan kewajiban pada pemakai untuk memberikan data personal ke Facebook.

Di lain sisi, pendiri Telegram Pavel Durov mengomentari algoritme di Netflix atau TikTok tidak bagus untuk pemikiran manusia.

Kritikan itu dikatakan Durov melalui sebuah upload di saluran Telegramnya, Durov’s Kanal, beberapa lalu, diambil Senin (13/9/2021).

Pria kelahiran Rusia itu menjelaskan, menurut beragam riset, pemikiran dengan aktif hasilkan beberapa ide baru, bahkan juga saat seorang istirahat atau mungkin tidak lakukan apapun.

“Sering kita bisa mendapati jalan keluar untuk permasalahan yang susah cuman sesudah tidur sepanjang malam,” kata si pendiri Telegram.

Durov meneruskan, sama dengan fisik yang bergantung atas sesuatu yang dikonsumsi, keadaan psikis tergantung pada kualitas info yang diserahkan ke otak.

Menurut Durov, memiara otak dengan data kehidupan riil memungkinkan untuk pecahkan permasalahan fundamental. Ini akan mengolah data itu di dan hasilkan jalan keluar yang tidak tersangka.

“Benar-benar sayang jika banyak orang lebih sukai isi pemikiran mereka tidak dengan bukti kehidupan riil yang bisa membuat kita mengganti dunia, tapi dengan serial Netflix atau video TikTok yang ngacak,” kata Durov.

Dia menjelaskan, pada tingkat yang lebih dalam, otak tidak dapat membandingkan fiksi dari realita.

“Hingga jumlahnya selingan digital membuat pemikiran bawah sadar kita sibuk hasilkan jalan keluar untuk permasalahan yang tidak ada,” ucapnya.

Durov juga menjelaskan, menjadi inovatif dan produktif, yang perlu dilaksanakan pertama kalinya ialah membersihkan pemikiran dari “lumpur lengket” content yang tidak berkaitan dengannya “di mana ‘algoritma rekomendasi‘ banjirinya tiap hari.”

“Bila kita ingin merampas kembali kebebasan inovatif kita, pertama kali kita harus ambil kembali kendalian atas pemikiran kita,” katanya.

Also Read

Ads - Before Footer