Eko Yuli, Penjaga Kambing Yang Membuat Harum Indonesia Di Ajang Olimpiade 

Azza Azzahra

Atlet angkat besi putra Indonesia, Eko Yuli Irawan, sukses menambah perolehan medali Indonesia pada ajang Olimpiade Tokyo 2020. Pada pertandingan yang bertempat di Tokyo International Forum, Eko Yuli berlaga pada kelas 61 kg putra. Ia berhasil membawa medali perak setelah menduduki peringkat kedua dengan jumlah angkatan 302kg. Raihan tersebut didapat melalui total angkatan snatch dan clean & jerk yang Eko Yuli catat.

Sementara itu, medali emas diraih oleh lifter unggulan asal China, Li Fabin, dengan total angkatan 313 kg. Dia berhasil mengangkat beban 141kg di angkatan snatch, lalu 172kg di angkatan clean & jerk. Angkatan seberat 141kg adalah angkatan yang mendekati rekor angkatan snatch di Olimpiade yang membukukan 142kg. Sedangkan, total angkatan 172kg di clean & jerk yang diraih Li Fabin berhasil memecahkan rekor Olimpiade. Sementara itu, medali perunggu diraih Igor Son dari Kazakhstan dengan total angkatan 294kg.

Bagi Eko Yuli, perolehan ni membuat dia meneruskan tren positif meraih medali pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 . Sebelumnya, Lifter kelahiran Lampung itu sudah memenangkan satu medali perunggu di Beijing 2008 dan London 2012, juga medali perak di Rio 2016.

Dengan raihan ini, Eko Yuli pun menjadi atlet kedua penyumbang medali untuk Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Setelah kemarin juniornya lifter Windy Cantika Aisah yang juga talet angkat besi meraih perunggu di kelas 49 kg putri.

Sementara itu, perolehan medali Indonesia pada Olimpiade Tokyo hingga Minggu malam waktu Indonesia, posisi Merah Putih tidak beranjak. Hanya berbeda dengan tambahan raihan medali. Yaitu, satu perak dan satu perunggu.

Indonesia memiliki peringkat yang sama dengan empat negara, yakni Brasil, Inggris, Serbia, dan Taiwan, dalam klasemen medali Olimpiade Tokyo. Keempat negara sama seperti Indonesia, baru memperoleh satu medali perak dan perunggu. Sedangkan China masih duduk di peringkat satu pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

 

sementara itu, Tidak hanya menyumbang medali kedua bagi Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020, kesuksesan Eko Yuli meraih perak membuat lifter berusia 31 tahun tersebut menuliskan catatan istimewa. Pasalnya, ia adalah atlet Indonesia pertama yang mampu memenangi empat medali Olimpiade.

Rinciannya, Sebelum Medali yang ia dapat pada Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar tahun ini, atlet yang lahir di lampung tesebut sukses mendapat medali medali perunggu kelas 56 kg pada Olimpiade Beijing 2008 dan kelas 62 kg di London 2012. Selanjutnya, pada Olimpiade Rio 2016, Eko Yuli sukses meraih perak. Meski tidak bisa menebus medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020, medali perak yang ia raih tetap menjadi hasil membanggakan bagi Eko Yuli Irawan.

Eko Yuli Irawan adalah seorang atlet yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya sehari hari menjadi tukang becak, dan ibunya adalah pedagang sayur di Lampung.

Eko Yuli mulai tertarik dengan angkat besi saat ia melihat beberapa orang berlatih di sebuah klub di daerahnya. Di sela-sela tugasnya menggembala kambing, ia tertarik menjajal mengangkat barbel. Pelatih di klub itu akhirnya mengajak Eko berlatih. Akan tetapi, Eko Yuli harus melalui perjuangan yang tidak gampang untuk menjadi atlet angkat besi. Karena , ia sempat dilarang ikut latihan.

tugas utama Eko kala itu ialah menjaga kambing untuk membantu menambah penghasilan keluarga. Meski sempat dilarang karena kondisi ekonomi, namun Eko Yuli bisa membuktikan dengan usaha kerasnya. Bahkan bukan hanya orang tuanya, ia bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia. Ia menjadi salah satu atlet angkat besi terbaik yang dimiliki Indonesia . Dan yang terbaru, ia mempersembahkan Medali perak Olimpiade Tokyo 2020 untuk Merah Putih.

 

Also Read

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer