Ada beragam cara terhindar dari virus Ransomware, yakni salah satu jenis virus atau malware yang sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan jenis virus tersebut dapat mengenkripsi atau mengunci data pengguna.
Pengguna yang menginginkan datanya kembali pulih, tentu saja harus membayar uang tebusan dengan jumlah tertentu. Jenis virus tersebut tidak hanya menyerang data individu, namun juga sistem di lembaga.
Cara bekerja Ransomware juga sangat cepat, artinya dalam hitungan detik saja virus tersebut sudah mampu mengambil alih data milik pengguna. Semua file akan berusaha dienkripsi, namun jika data tersebut tidak dapat dikunci, Ransomware akan menghapusnya.
Cara bekerja Ransomware tersebut tentu saja sangat membahayakan bagi pengguna. Berikut di antaranya beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari virus Ransomware.
Menggunakan Aplikasi Legal sebagai Cara Terhindar dari Virus Ransomware
Ransomware bisa menyerang siapa saja, oleh karena itu, kamu juga patut berhati-hati. Cara terhindar dari virus Ransomware yang dapat dilakukan adalah menggunakan aplikasi legal.
Aplikasi legal tentu saja tidak akan berusaha melindungi penggunanya. Artinya tidak akan ada virus yang ditanam dengan sengaja, hal tersebut merupakan jaminan dari penggunaan aplikasi legal.
Kamu juga sebaiknya tidak mendownload aplikasi maupun software secara sembarangan, apalagi di situs bajakan, dikarenakan potensi terkena Ransomware maupun jenis virus lain tentu saja sangat besar.
Apalagi jika kamu sudah terkena Ransomware maupun virus lain, tentu saja sangat merugikan. Jika memang data yang berhasil dienkripsi atau dicuri dapat dipulihkan, namun ketika memulihkan file perlu menebus sejumlah uang, tentu saja hal tersebut sangat merugikan.
Kamu sebaiknya menggunakan aplikasi legal yang dapat didownload maupun dibeli di situs resmi. Hal ini dikarenakan jika kamu mendownload di website resmi, tentu saja akan mendapatkan jaminan keselamatan atau safety.
Cara Terhindar dari Virus Ransomware dengan Membeli Lisensi Sistem Operasi
Selain menggunakan aplikasi legal, kamu juga perlu membeli lisensi sistem operasi sebagai alternatif cara terhindar dari virus Ransomware. Hal ini dilakukan agar kamu mendapatkan dukungan penuh, khususnya agar terhindar dari virus.
Ada juga fakta mengejutkan bahwa sebagian besar serangan virus maupun malware di dunia salah satunya disebabkan karena sistem operasi yang digunakan tidak memiliki lisensi resmi.
Apalagi bagi kamu pengguna Windows, sistem operasi bajakan tidak akan mampu memberikan proteksi tinggi untuk menghalau serangan virus. Sistem operasi Windows juga tidak dapat memperbaharui fitur update yang disediakan untuk menghalau serangan virus.
Sementara jika perangkat serta data penting kamu sudah terkena Randsomware, tentu saja sangat sulit untuk memulihkannya. Apalagi jika mengingat cara kerja Randsomware yang sangat membahayakan.
Anda dapat membeli jenis lisensi sistem operasi sesuai dengan kebutuhan di website resmi perusahaan. Baik untuk kebutuhan perorangan maupun korporasi, tentu saja jenis lisensinya berbeda serta biaya yang dibutuhkan juga tidak sama.
Sebelum membeli lisensi sistem operasi, sebaiknya memahami jenis-jenis lisensi produk yang ditawarkan. Agar kamu dapat memilih jenis lisensi sesuai dengan kebutuhan.
Menggunakan Antivirus Pihak Ketiga sebagai Cara Terhindar dari Virus Ransomware
Salah satu langkah yang juga dapat diterapkan sebagai cara terhindar dari virus Ransomware adalah menggunakan antivirus pihak ketiga. Antivirus pihak ketiga adalah sistem pengaman di luar bawaan sistem operasi, pada umumnya diperoleh dengan membelinya.
Antivirus pihak ketiga memang didesain dengan performa tinggi untuk mengatasi berbagai serangan virus maupun malware, termasuk Ransomware. Sehingga kamu tidak perlu meragukan kinerjanya.
Ada beragam merek antivirus yang sangat populer dan berkembang di masyarakat, misalnya saja Avira, Avast, AVG, Kaspersky, Eset, dan lain-lain. Kamu dapat membeli jenis antivirus sesuai dengan kebutuhan serta budget yang dimiliki.
Kamu dapat membeli jenis antivirus di website resmi perusahaan. Cara ini dilakukan agar tidak tertipu dengan perusahaan yang menyediakan antivirus ilegal.
Dengan kamu memiliki perlindungan yang berasal dari berbagai jenis, mulai dari keamanan bawaan sistem operasi maupun antivirus pihak ketiga, tentu saja data maupun file berpotensi terjamin. Hal tersebut tidak perlu membuatmu khawatir.
Jangan Mengklik Aplikasi dan Membuka Situs yang Tidak Diketahui Sumbernya
Di zaman perkembangan informasi dan teknologi yang semakin canggih, sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa virus maupun malware dapat berkembang di mana saja. Bahkan tanpa kita sadari proses penyebarannya.
Salah satu proses penyebaran Randsomware adalah melalui situs yang tidak diketahui sumbernya. Misalnya saja saat kita berselancar di internet untuk mencari sebuah informasi tertentu, lalu tanpa sengaja kita diarahkan dan mengklik sebuah situs tertentu.
Saat kita berhasil mengklik sebuah situs tertentu, yang tidak jelas sumbernya, maka sangat berpotensi menjadi penyebaran Ransomware. Begitu pula ketika kita sembarangan mengklik aplikasi tertentu, misalnya aplikasi pemutar lagu.
Saat kita mendownload lalu menginstall aplikasi pemutar lagu tersebut, ternyata software tersebut sudah disisipi dengan kode jahat atau virus. Kode jahat tersebut yang akhirnya dapat mencuri data-data milikmu.
Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengklik aplikasi atau situs yang berbahaya. Hal tersebut sebagai cara terhindar dari virus Ransomware.
Misalnya kamu tidak sadar ada aplikasi yang tiba-tiba mendownload data milikmu. Saat kamu tersadar, ternyata data milikmu sudah dikunci bahkan sudah dihapus, hal tersebut tentu saja sangat berbahaya.
Kamu juga sebaiknya tidak membuka situs tidak jelas untuk menghindari virus Ransomware. Situs yang wajib kamu perhatikan adalah website milik personal, seperti blog, website dengan domain tidak jelas atau bukan resmi.
Kamu juga perlu berhati-hati terhadap situs phising, dikarenakan jika membuka dan mengklik apa yang diperintahkan situs tersebut, maka sangat berpotensi data penting kita akan dicuri.
Untuk mengecoh pengguna, biasanya situs phising memberikan iming-iming hadiah sejumlah uang tertentu maupun diskon pembelian barang. Dengan cara tersebut tentu saja dapat mengecoh pengguna.
Selalu Back Up Data di Penyimpanan Eksternal
Kamu juga sebaiknya selalu melakukan back up data dan file di penyimpanan eksternal. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi virus Randsomware.
Misalnya saja data atau file penting sebaiknya di back up di memori penyimpanan eksternal. Seperti harddisk portable maupun penyimpanan online yang terpercaya seperti Google Drive.
Dengan melakukan back up, kamu sudah memiliki cadangan file atau data. Sehingga tidak akan khawatir jika suatu saat data yang dimiliki eror maupun terkena serangan virus.
Maka dari itu, kamu sebaiknya menyiapkan perangkat penyimpanan seperti harddisk dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan. Misalnya kapasitas 1 TB dengan harga kisaran Rp600.000 – Rp700.000, tentu saja sesuai budget yang dimiliki.
Penyimpanan data secara online juga sangat memudahkanmu, dikarenakan kamu bisa menggunakannya secara gratis maupun berbayar. Artinya Google Drive secara gratis menawarkan kapasitas penyimpanan hingga 15 GB.
Jika kamu menginginkan kapasitas yang lebih besar, kamu dapat membeli paket penyimpanan online di website resmi. Penyimpanan online yang berbayar menawarkan kapasitas penyimpanan hingga 5 TB.
Langkah roses penyimpanan online sangat mudah. Kamu hanya perlu melakukan upload data di sistem dan secara otomatis file akan tersimpan dengan baik. Jika kamu membutuhkan file sewaktu-waktu, juga sangat mudah mengaksesnya kembali.
Randsomware merupakan jenis virus yang sangat berbahaya dikarenakan cara bekerjanya adalah dengan mengenkripsi data dan memaksa pengguna menebus sejumlah uang. Beragam cara terhindar dari virus Ransomware dapat segera dilakukan sesuai kebutuhan.