Aplikasi Khusus Buat Pencari Kerja Dari Alumni ITB

Azza Azzahra

Aplikasi Pencari kerja

Lulus menempuh pengajaran selanjutnya langsung bekerja, sudah pasti diimpikan tiap orang. Namun demikian, tidak dapat disangkal, sekarang ini masih tetap ada jarak di antara pencari kerja dengan alumnus pendidikan. Pada akhirnya, tiap tahun jumlah pengangguran semakin bertambah.

Data Tubuh Pusat Statistik (BPS), pada Mei 2021 terdaftar sekitaran 1 juta alumnus perguruan tinggi tidak bekerja. Ini jadikan alumnus terdidik ini berperan 11% pada keseluruhan pengangguran nasional.

keadaan ini, salah seorang alumni ITB Ndang Karunia membuat program untuk beberapa pencari pekerjaan. Aplikasi myskill.id dibuat bersama beberapa teman dekat kuliahnya. Lewat basis itu, ia mengharap dapat menghadapkan mahasiswa dan fresh-graduate dengan beberapa pegiat industri. Ini dilaksanakan lewat beragam online pelatihan (bootcamp) langsung praktek mengerjakan project riel.

Platformnya ini juga memberinya beberapa ratus modul video belajar (e-learning) berkenaan bermacam kemampuan yang dapat didalami kapan saja. Basis ini disokong dengan kelompok beberapa ratus info lowongan kerja dari beragam sumber benar hingga mempermudah banyak pencari pekerjaan. “Dan kelompok info lowongan pekerjaan dari beragam perusahaan terkenal,” katanya.

Faksinya, sudah membuat kerja-sama vital dengan beragam lembaga dalam mengentaskan permasalahan pengajaran dan ketenagakerjaan di Indonesia. Menurutnya, salah satunya pemicu dari tingginya angka pengangguran ini ialah besarnya kemampuan jarak di antara dunia akademiki dan industri di Indonesia.

Pemuda yang belajar langsung lompat dari program S1 ITB ke tingkatan S3 di University of Science and Technology, South Korea ini menerangkan, minimal diperlukan akselerasi untuk menuntaskan permasalahan pengangguran golongan terdidik di Indonesia. Ia mengharap basis yang dibuatnya ini sanggup menjawab masalah itu.

“Basis ini dibuat atas dasar kegundahan pada berjaraknya dunia pengajaran dan ketenagakerjaan di Indonesia,” katanya.

Beberapa puluh partner dari lembaga pemerintah, perusahaan, kampus, komune, sampai UMKM juga pernah bekerja bersama dengan beragam program platformnya. Sebagai contoh, startup ini sering terima penawaran untuk training intern perusahaan terkenal atau universitas untuk beberapa mahasiswanya.

Selainnya e-learning dan bootcamp, My Kemampuan ikut memberinya pembelajaran berkaitan kenaikan kemampuan dan dunia profesional lewat account instagram dan Twitter dengan keseluruhan beberapa ratus ribu penganut. “Ada juga website berisi beberapa ratus artikel informatif sekitar info dan panduan hadapi dunia kerja,” katanya.

Ia menerangkan, My Kemampuan bergabung dalam gelaran startup berprestise di Indonesia seperti LocalCorn, ActCelerate sampai Founder Institute yang disebut inkubasi startup paling besar se-dunia. Menurut Ndang, faksinya benar-benar terbuka untuk bekerjasama dengan beragam faksi seperti investor, lembaga pemerintahan atau swasta dalam merealisasikan misi ini.

“Kami memiliki komitmen untuk selalu tingkatkan kualitas produk dan service untuk dapat menolong juta-an mahasiswa dan professional muda di Indonesia dalam meniti profesi mimpinya,” ucapnya.

Sebagai startup baru yang tumbuh cepat di Indonesia sudah dipakai oleh beberapa ribu anak muda dan memperoleh animo yang baik sekali di pasar. “Bahkan juga, cukup banyak peserta dari bermacam bootcamp yang diadakan oleh MySkill.id yang memperoleh penawaran tugas dari beragam perusahaan,” tambah ia.

Also Read

Ads - Before Footer