8 Cara Menjadi Atasan yang Berwibawa dan Disukai Bawahan

Warta Berita Baru

Kemungkinan Anda berpikiran jika jadi atasan itu segala hal bisa saja gampang. Tetapi, pada prakteknya tidak segampang yang Anda pikirkan. Kenapa? Karena status atasan “terjepit” oleh status di atasnya dan status di bawahnya (bawahan).

 

Tidaklah aneh, seorang atasan harus menampung kepetingan atasannya dan bawahannya secara benar dan baik. Jika berbeda, misalkan cuman menampung status yang semakin tinggi, dia kemungkinan dicap “menjilat” atau mungkin tidak adil oleh bawahannya.

8 Cara Menjadi Atasan yang Berwibawa dan Disukai Bawahan

Dari keterangan di atas, jamak dijumpai jika jadi seorang atasan yang berwibawa dan disayangi bawahan ialah sebuah rintangan yang memikat. Bila Anda ingin jadi atasan semacam itu, 8 langkah berikut ini dapat menolong Anda merealisasikannya.

 

  1. Datang tepat waktu

 

Sebagai atasan, Anda harus tiba on time lepas dari repot tidaknya Anda dengan masalah nonpekerjaan (saksikan 7 panduan supaya tiba on time). Jika Anda tiba tdak on time, bawahan Anda tidak tertarik ke Anda karena berargumen mereka bisa juga tiba telat karena Anda sebagai atasannya biasa telat masuk kerja.

 

  1. Reward vs. Punishment

 

Banyak kekesalan bawahan ke atasannya karena penilaian atasan yang tidak adil. Contoh, Anda memberikan penilaian keinerja yang serupa di antara bawahan yang rajin sama yang malas.

 

Ini umumnya memberinya demotivasi untuk bawahan yang rajin bekerja karena mereka berasa percuma bekerja rajin. Untuk berikan motivasi bawahan, Anda harus mengaplikasikan penghargaan and punishment. Sebagi contoh, beerilah penilaian yang lebih (penghargaan) ke bawahan yang rajin bekerja dibanding bawahan yang malas bekerja (punishment).

 

  1. Tidak membawa SARA

 

Jangan dibawa-bawa suku, agama, dan ras (SARA) saat Anda pada tempat kerja. Bila kebalikannya, Anda akan mendapatkan “perlawanan” dari bawahan Anda yang kemungkinan tersinggung atas perkataan atau perlakuan Anda. Berlakulah professional dan mengetahui jika Ada bekerja di lingkungan kerja yang majemuk.

 

  1. Berinteraksi dengan bawahan

 

Jangan cuman diam di ruang atau kantor Anda. Bila Anda punyai waktu senggang, misalkan saat coffee break atau makan siang, berinteraksilah dengan bawahan Anda dari semua status. Saat berhubungan sama mereka, bikinlah percakapan enteng yang memancing bawahan Anda nyaman bercakap dengan Anda. Topik obrolannya dapat terkait dengan tugas atau tidak.

 

  1. Mengembangkan budaya continuous improvement

 

Sebagai atasan, Anda harus meningkatkan budaya continuous improvement (pembaruan terus-terusan). Ini biasanya berbentuk usaha terus-menerus dalam tingkatkan produk, servis, atau proses.

 

  1. Coaching bawahan yang membutuhkan

 

Tidak semua bawahan akan melakukan kerja sama seperti yang Anda harap. Kadang mereka ada yang alami masalah tehnis yang perlu tuntunan Anda sebagai atasannya. Oleh karenanya, infokanlah ke bawahan Anda jika Anda dengan tangan terbuka akan menuntun bawahan Anda dalam melakukan pekerjaan dan capai sasaran.

 

  1. Menjalankan peraturan perusahaan secara konsisten

 

Perusahaan biasanya mempunyai mekanisme dan nila-nilai berbentuk ketentuan. Biasanya ini ketentuan (dan hak pegawai) dituangkan dalam kesepakatan bekerja sama di antara perusahaan dan serikat pegawai. Sebagai atasan, Anda harus jalankan ketentuan ini secara stabil. Keputusan vital yang Anda bikin harus searah dengan ketentuan itu. Kesampingkan peraturan Anda jika sudah tersangkut ketentuan itu.

 

Sebagai contoh, ada seorang bawahan Anda (kataknlah dia seorang pegawai senior) yang tidak masuk kerja dalam tiga hari. Menurut ketentuan perusahaan, ancaman pada pelanggaran itu ialah surat peringatan 3. Oleh karenanya, berilah surat peringatan 3 ke bawahan Anda itu.

 

  1. Mengontrol dengan baik

 

Dalam mencapai target, Anda harus mempunyai pengaturan yang bagus pada seberapa jauh perubahan perolehan target Anda. Wujud pengaturan ini dapat seperti rapat mingguan, rapat dua mingguan, atau rapat bulanan.

 

Minta bukti ke bawahan Anda sesuai tanggung-jawab mereka. Dalam kata lain, jangan sampai yakin ke perkataan bawahan Anda jika semua baik saja. Bila ada suatu hal sasaran yang melenceng, cepatlah penilaian dan tetapkan cara seterusnya supaya sasaran Anda terwujud.

Also Read

Tags

Ads - Before Footer