Biasanya Anda akan bertemu dengan rekanan kerja hampir tiap hari kerja. Tidak mengejutkan, semua gerak-gerik Anda akan memperoleh tanggapan pada mereka. Sebagai pegawai baru pada tempat kerja saat ini, pasti Anda ingin dicintai rekanan kerja.
8 Cara Ampuh yang Akan Membuat Anda Memiliki Banyak Rekan Kerja
Dengan begitu, Anda akan banyak memiliki rekan, nyaman bekerja, rasakan situasi kekerabatan, dan tidak diasingkan. Ujungnya, Anda dapat raih target profesi Anda lebih cepat. Yakin atau mungkin tidak, banyak memiliki rekanan kerja itu tidak susah. Yang penting Anda lakukan adalah 8 cara ini.
-
Tidak pelit ilmu
Banyak pegawai yang tidak ingin share pengetahuan karena takut tersaingi rekanan kerjanya. Mereka bersandiwara tidak paham atau repot bila ada temannya yang minta diajari satu ketrampilan. Sharelah pengetahuan yang Anda punyai ke rekanan kerja yang memerlukannya. Misalnya, bila Anda kuasai analitis data memakai MS Excel dan rekanan kerja Anda minta Anda mengajarkannya, ajari ia sampai dapat.
Pengetahuan yang Anda punyai tidak lenyap, justru bertambah. Kenapa? Karena rekanan kerja yang telah dikasih pengetahuan oleh Anda lambat atau cepat akan memberikan pengetahuan atau ketrampilan yang lain tidak Anda kenali. Seperti peribahasa, bila Anda dan seorang rekanan kerja masing-masing mempunyai satu apel, lalu apel itu dipertukarkan, karena itu Anda berdua tetap mempunyai satu apel.
-
Rajin
Anda sukai rekan kerja yang rajin, kan? Nach, Anda pun perlu semacam itu. Supaya masih tetap rajin, ada cara-cara yang dapat Anda kerjakan.
-
Menghargai rekan kerja
Hargailah opini rekan kerja Anda yang lain dengan Anda. Dengar lebih dulu sampai ia sampaikan gagasannya. Kemudian, sampaikan opini Anda dalam bahasa yang santun dan argument yang kuat.
Tidak cuma opini yang perlu Anda menghargai. Suku, agama, dan umur mereka harus juga Anda menghargai secara ikhlas. Sebagai contoh, Anda tidak menjelek-jelekkan suku rekan Anda. Begitupun, Anda tidak mengusik aktivitas keagamaan orang berkaitan.
-
Tetap ramah
Seberapa pun beratnya permasalahan yang Anda temui, Anda tetap harus ramah ke rekanan kerja. Senyumanlah dan tegurlah mereka yang berpapasan dengan Anda, misalkan Anda ucapkan selamat pagi atau menanyakan apa kaba.
Demikian pula bila Anda seorang atasan. Jauhi memiliki sifat angkuh dan sewenang-wenang karena hal itu kemungkinan akan menyentuh hati bawahan Anda.
-
Tidak menjilat atasan
Bersikaplah professional dalam memburu target profesi Anda. Utamakan prestasi dan performa, bukan menjilat atasan. Bila Anda menjilat atasan, misalkan dengan menjelek-jelekkan rekan kerja sebagai kompetitor Anda, karena itu lambat atau cepat hal itu akan dijumpai oleh rekanan kerja Anda.
Mungkin saja atasan Anda tidak menyenanginya karena ia terhitung orang yang obyektif. Untuk menghindar menjilat atasan, fokuslah pada tugas atau projek dan tanggung-jawab Anda. Dengan fokus, Anda akan menuntaskan tugas atau projek itu on time atau bahkan juga bisa lebih cepat.
-
Aktif di kegiatan yang diadakan rekan kerja
Jika rekan-rekan kerja melangsungkan satu aktivitas, misalkan olahraga bersama atau mungkin acara tahun akhir perusahaan, aktiflah di aktivitas itu karena banyak faedahnya. Anda menjadi panitia hingga tugas rekan Anda jadi lebih teroganisir dan lebih bagus.
Disamping itu, dengan aktif di aktivitas itu, persahabatan Anda sama mereka makin dekat. Bukan mustahil, Anda akan mendapatkan pasangan hidup dari persahabatan itu, bila saat ini Anda masih sendiri.
-
Rendah hati
Anda mempunyai kelebihan di bagian materi atau prestasi akademis? Apa saja itu, berlaku rendah hatilah. Ingat-ingatlah, filosofi tanaman padi. Makin berisi, makin runduk ke bumi. Bila Anda tinggi hati, lambat atau cepat Anda akan dijauhi rekanan kerja Anda. Sebagai contoh, Anda selalu bercerita rumah Anda yang eksklusif.
Atau, Anda bercerita prestasi-prestasi Anda saat kuliah atau bekerja di perusahaan lain. Rekanan kerja Anda akan berasa tidak nyaman dengarkan hal itu karena mereka tidak membutuhkannya.
-
Tidak mencuri ide teman
Ide ialah poin utama dalam menuntaskan permasalahan. Sampaikanlah gagasan Anda sendiri, bukan mengambil gagasan rekan Anda. Bila Anda ditanyakan atasan Anda dan gagasan rekan dipandang yang paling berkaitan, sampaikan gagasan itu ke atasan Anda dan jujurlah jika gagasan itu sumbernya dari rekan Anda.